alat tambang terbesar di dunia
Selaintambang emas, Grasberg di Papua juga adalah tambang tembaga terbesar kedua di dunia. Bauksit Secara umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 45–65%, SiO2 1–12%, Fe2O3 2–25%, TiO2 >3%, dan H2O 14–36%.
KomatsuD575A Superbuldozer dibuat oleh komatsu jepang Ltd, adalah buldoser terbesar saat ini yang pernah dibuat. buldoser ini digunakan pada pertambangan batubara strip mining pita di amerika utara, alat ini lebih efisien daripada menggunakan drag line pada pertambangan tersebut. buldoser ini mempunyai tinggi 4.88 meter dan panjang 11.72m dan
Industripertambangan Republik Demokratik Kongo memainkan peran penting dalam pasokan kobalt, tembaga, berlian, tantalum, timah, dan emas dunia. Itu semua adalah sumber pendapatan ekspor terbesar Kongo. Pada tahun 2009, Kongo memiliki sekitar USD24 triliun dalam deposit mineral yang belum dimanfaatkan, termasuk cadangan coltan terbesar di
TambangPT Freeport Indonesia di Papua diketahui sebagai salah satu tambang emas terbesar di dunia. Okezone.com. Today at 6:05 AM. Tak mau main aman, Bima Sakti tegaskan timnas Indonesia U-16 bakal kalahkan Vietnam!
SumberDaya Melimpah. Bukanlah hal yang mengejutkan jika Indonesia terus menjadi pemain utama dalam industri pertambangan internasional. Produksi mineral seperti batu bara, tembaga, emas, timah, bauksit dan nikel masih sangat aktif karena sumber daya yang melimpah di Indonesia.Selain itu, Indonesia juga terus menjadi salah satu eksportir batu bara termal
Les Sites De Rencontre Les Plus Visités En France.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID MP5reGYX8xID757KPYnTuyYqsx40XSBRTVsgqIy9jm1Nk9B0HS-duw==
Tambang Emas Terbesar di Dunia – Emas menjadi komoditas dengan nilai yang paling tinggi dan selalu dicari di seluruh dunia. Maka dari itu, kekayaan berupa tambang emas merupakan aset berharga yang dimiliki sebuah negara. Beberapa di antaranya pun tercatat mempunyai tambang emas terbesar di dunia. Namun, tahukah kamu. Sekitar 30% dari emas yang pernah ditambang di bumi berasal dari satu tempat, yaitu Witwatersrand, Afrika Selatan. Witwatersrand pertama kali ditemukan pada 1886 dan menyebabkan demam emas kala itu. Penemuan lengkungan emas di wilayah tersebut menjadi peristiwa penting selama terjadinya Revolusi Mineral di Afrika Selatan. Menurut penelitian, daerah yang kini mencakup kota Johannesburg hingga kota Welkom, dulunya merupakan sebuah danau besar, sehingga lanau dan kandungan emas dari emas aluvial menumpuk di daerah ini. Karena penemuan tersebut, banyak orang berbondong-bondong datang ke kawasan Witwatersrand. Dalam waktu sepuluh tahun, kota Johannesburg pun didirikan sebagai tempat tinggal para penambang dan menjadi kota terbesar di Afrika Selatan. Tambang Emas Witwatersrand mulai beroperasi sejak 1896 di bawah kelola Anglogold Ashanti dan menjadi tambang emas bawah tanah pertama di dunia. Sayangnya, usia tambang emas ini hanya mencapai 81 tahun. Pada 1977, kompleks pertambangan Witwatersrand ditutup. Kini tempat tersebut menjadi salah satu objek wisata sejarah di Afrika Selatan. Selain Witwatersrand, Tambang Mponeng di Afrika Selatan juga turut andil sebagai sumber emas terbesar di dunia yang tercatat dalam sejarah di tahun tersebut. Kemudian disusul oleh Tambang Super Pit dan Newmont Boddington di Australia, Tambang Grasberg di Indonesia, dan Tambang Emas Nevada di Amerika Serikat. Akan tetapi, meskipun kini tambang-tambang emas baru mulai banyak ditemukan. Lokasi yang menyimpan cadangan emas terbesar menjadi semakin langka. Akibatnya, sebagian besar produksi emas saat ini masih berasal dari tambang tua yang telah digunakan selama beberapa dekade. Nah, di mana saja lokasi tambang emas terbesar dunia tersebut? Berikut daftar tambang emas terbesar dunia yang masih beroperasi sampai sekarang Tambang Emas Terbesar di Dunia1. Muruntau, Uzbekistan2. Carlin, Nevada3. Olimpiada, Rusia4. Pueblo Viejo, Republik Dominika5. Grasberg, Indonesia6. Cadia East, Australia7. Kibali, Kongo8. Cortez, Nevada9. Lihir, Papua Nugini10. Loulo-Gounkoto, Mali11. South Deep, Afrika Selatan12. Norte Abierto, ChiliKesimpulan 1. Muruntau, Uzbekistan Tambang yang dikenal sebagai open pit terbesar di dunia dan mampu memproduksi 2 juta ons emas per tahunnya ini memiliki area dengan ukuran yang sangat luas, yakni sepanjang 3,3 km, lebar 2,5 km, dengan kedalaman 600 meter. Terletak di Gurun Pasir Kyzylkum, Uzbekistan. Tambang emas Muruntau dioperasikan oleh Navoi Mining and Metallurgical Combinat, salah satu perusahaan tambang emas terbesar di dunia. Para ahli geologi dan pertambangan dunia, hingga Majalah Forbes menyatakan, bahwa Muruntau berada di posisi pertama sebagai pemilik cadangan emas terbesar di dunia. Tambang emas Muruntau diperkirakan memiliki cadangan emas sebesar sampai ton emas. Produksi emas pada 2020 akhir pun mencapai 66 ton emas. 2. Carlin, Nevada Tambang Emas Carlin, Nevada, Amerika Serikat memiliki area penambangan sepanjang 56 km dengan lebar mencapai 8 km. Carlin sendiri punya keunikan dibandingkan tambang lain, karena kandungan emas yang ada di sini berupa endapan emas tak kasat mata yang pengolahannya memerlukan analisis kimia. Meski begitu, produksi emas di Carlin sangat tinggi, mencapai juta ons per tahun. Tambang emas Carlin pertama kali ditemukan oleh di utara kota Carlin, bagian utara Nevada tengah pada tahun 1961. Dengan ditemukannya tambang emas Carlin, membuahkan kemajuan dalam bidang eksplorasi logam berharga yang kemudian meningkatkan harga emas di awal tahun 1960-an. Sejak ditemukannya endapan Carlin, lebih dari 100 endapan sejenis mengandung sekitar ton 200 juta ons emas telah ditemukan di Nevada. Tambang ini pun dioperasikan oleh Newmont sejak 1965, diawali dengan penambangan terbuka yang menghasilkan Lubang Carlin, Gold Quarry, Silverstar dan Emigrant. Lalu pada 1994 dimulai penambangan bawah tanah yang tiap lubangnya diberi nama Deep Post, Carlin East, Chukar dan Leeville. Cadangan emas pada Tambang Carlin tercatat sebanyak 12,46 juta ons. Jumlah tersebut meliputi cadangan lubang terbuka dan bawah tanah, yang masing-masingnya memiliki cadangan sebesar 5,6 juta ons dan 4,87 juta ons. Pada tahun 2018, produksi tambang Carlin mencapai sekitar ons emas. 3. Olimpiada, Rusia Berlokasi di Krasnoyarsk, Siberia Timur, Rusia. Olimpiada juga merupakan salah satu tambang emas terbesar di dunia. Di bawah kelola Polyus Gold yang 77 persen sahamnya dimiliki oleh Said Karimov, pewaris dari miliarder asal Rusia, Suleiman Karimov. Dalam catatannya pada 2019, Olimpiada mampu menghasilkan emas sebanyak 1,38 juta ons. Kemudian di tahun selanjutnya, meskipun mengalami penurunan produksi menjadi sebanyak 1,20 juta ons. Namun, pada 2020 catatan tersebut menjadi yang terbesar di antara lokasi tambang lainnya. 4. Pueblo Viejo, Republik Dominika Tambang emas Pueblo Viejo merupakan tambang kerjasama joint venture antara Barrick Gold dan Newmont dan dikelola oleh Pueblo Viejo Dominicana Corporation. Akan tetapi, hak kepemilikan tambang sebanyak 60 persen dipegang oleh Barrick Gold Corporation dan 40 persen dimiliki Goldcorp Inc. Terletak di provinsi Sánchez Ramírez, Pueblo Viejo, Republik Dominika, tepatnya 100 kilometer barat laut Ibu Kota Santo Domingo. Tambang ini mulai berproduksi di tahun 2012 dengan produksi emas tahunannya sebanyak 30,6 ton. Pada 2020, Pueblo Viejo tercatat mampu memproduksi sebanyak 903 ribu ons emas. 5. Grasberg, Indonesia Selanjutnya, ada tambang emas Grasberg di Papua, Indonesia. Siapa yang tidak tahu dengan tambang emas yang terletak hanya 4 kilometer dari puncak tertinggi Pegunungan Jayawijaya. Operasi penambangannya terdiri dari tambang terbuka Grasberg dan empat tambang bawah tanah, yaitu DOZ, DMLZ, Big Gossan, dan Grasberg Block Cave GBC. Pada 2018, Garsberg paling tidak telah memproduksi emas sebanyak 2,69 juta ons atau ton per hari. PT Freeport Indonesia PFI pun tengah melakukan ekspansi besar-besaran untuk meningkatkan produksi menjadi ton per hari pada 2022. Beroperasi sejak 1972, setiap tahunnya hingga 2001, Tambang Grasberg mampu memproduksi 3 juta konsentrat di bawah pengelolaan Freeport McMoran, perusahaan asal Amerika Serikat. Konsentrat sendiri merupakan pasir olahan dari ore atau batuan tambang yang di dalamnya terkandung emas, tembaga, maupun perak. Namun, sejak 21 Desember 2018, PFI berhasil mengakuisisi 51% saham tambang Grasberg di Papua dari Freeport McMoran. 6. Cadia East, Australia Cadia East dikenal sebagai tambang emas bawah tanah terbesar di Australia. Terletak di selatan kota Orange, New South Wales, Australia dengan jarak 20 km. Sejak ditemukan pada tahun 1994, tambang ini dikelola oleh Newcrest dan menjadi tempat dengan pusat tenaga kerja terbesar di wilayah tersebut dengan usia tambang yang mencapai beberapa dekade lamanya. Sejak produksinya di tahun 90-an, tambang ini menggunakan dua sistem penambangan, yaitu Cadia East Underground Panel Cave Mine dan Ridgeway Underground Mine. Keduanya mampu memproduksi sebanyak 823 ribu ons emas per tahun. Cadangan emasnya pun diperkirakan sebesar 37,6 juta ons. 7. Kibali, Kongo Republik Demokratik Kongo memiliki tambang emas yang tidak kalah besar. Tambang ini terdiri dari tambang terbuka dan bawah tanah yang berjarak sejauh 220 km dari Kota Isro, Haut-Uélé. Diberi nama Kibali karena letaknya yang dekat dengan Sungai Kibali. Pengoperasiannya dilakukan oleh Kibali Goldmines. Kepemilikan sahamnya dipegang oleh tiga perusahaan, yaitu AngloGold Ashanti sebanyak 45 persen, Barrick Gold juga 45 persen, dan Société Minière de Kilo-Moto SOKIMO sebanyak 10 persen. Kemampuan produksi Tambang Kibali mencapai 808 ribu ons emas per tahun. Ditemukan pertama kali pada tahun 1903 oleh penambang Australia, Hannam dan O’Brien. Mereka menemukan emas di timur laut Kongo dan langsung melakukan produksi sebanyak 600 ons emas per bulannya. Tercatat pada Agustus 1906, keduanya mengirimkan pengiriman emas pertama ke Brussel. Namun, akhirnya pada tahun 1926, pemerintah Belgia mendirikan SOKIMO untuk mengoperasikan tambang tersebut. Sebagian besar penambangan di Tambang Emas Kibali terjadi mulai tahun 1950-an, dengan lebih dari 60 persen produksi berasal dari pit Gorumbwa, Agbarabo, dan Durba. Pada tahun 1960 pasca kemerdekaan Kongo, terjadi penurunan tajam dalam produksinya. Sebagian besar emas diekstraksi oleh pekerja, pengrajin, dan operasi aluvial skala kecil. Terjadinya kerusuhan sipil di tahun 1980-an dan 1990-an pun menyebabkan tidak adanya catatan produksi yang akurat selama periode tersebut. Barulah delapan tahun kemudian, pada tahun 1998, Barrick Gold dan AngloGold Ashanti melakukan usaha patungan untuk menyelesaikan beberapa program pengeboran. Namun, kegiatan tersebut ditarik kembali karena adanya perang saudara. 8. Cortez, Nevada Selain Carlin, tambang emas terbesar di dunia lainnya yang juga berlokasi di Nevada, Amerika adalah Tambang Emas Cortez. Aktif sejak tahun 1862, menjadikannya salah satu tambang tertua di dunia yang masih beroperasi hingga saat ini. Berawal dengan produksi tambang berupa perak. Mulai tahun 1940-an, Cortez mulai memproduksi emas sebagai hasil tambang utama, hingga pada tahun 2020 berhasil menghasilkan sebanyak 772 ribu ons emas. Tambang emas Cortez memiliki tiga sistem pengoperasian, yaitu Pipeline dan South Pipeline yang merupakan tambang terbuka, serta Cortez Hills yang masih dalam tahap konstruksi untuk penambangan bawah tanah. Dikelola oleh Barrick Gold, bekerja sama dengan Bureau of Land Management dan Nevada Wildlife Cortez. Lereng Cortez Hill akan mulai di rehabilitasi, setelah sejak awal beroperasi lahan hijaunya habis ditebang untuk penambangan. Selain itu, Barrick pun berencana membuka jalan baru menuju Cortez melalui Cortez Canyon. 9. Lihir, Papua Nugini Negara tetangga kita juga punya tambang emas terbesar di dunia yang terletak di Lihir sejak 1997. Lihir berlokasi sejauh 900 km dari timur laut Ibu Kota Port Moresby di Provinsi Irlandia Baru dan terletak di kawah gunung berapi. Hasil produksinya pun cukup tinggi, yakni dapat mencapai 772 ribu ons per tahun. Tambang Lihir memiliki cadangan emas sebanyak 24 juta ons terhitung pada Desember 2018, dan telah memproduksi sebanyak ons emas pada 2019. Sebagian besar emas yang diproduksi dari tambang ini diolah melalui oksidasi tekanan dan pencucian konvensional. Aktif sejak 1997, tambang ini dimiliki dan dioperasikan oleh Lihir Gold Limited LGL, yang digabungkan dengan Newcrest pada Agustus 2010. 10. Loulo-Gounkoto, Mali Kompleks tambang emas Loulo-Gounkoto terletak di Mali bagian barat, berbatasan dengan Senegal dan berdekatan dengan Sungai Faleme. Uniknya, tambang ini memiliki dua izin pertambangan yang berbeda. Societe des Mines de Loulo SA mengantongi izin sebagai pengelola tambang emas Loulo, dan Societe des Mines de Gounkoto mengelola tambang emas Gounkoto. Baik Loulo dan Gounkoto, 80 persen sahamnya dimiliki oleh Barrick Gold dan 20 persen dipegang pemerintah negara Mali. Pada 2020, produksinya mencapai 544 ribu ons emas. Di Mali, emas telah menjadi komoditi yang menggerakkan perekonomian masyarakatnya selama ratusan tahun. Dahulu kala, para pedagang di pantai Afrika Utara akan membayar mahal emas dan hasil bumi Mali yang kemudian diekspor ke Eropa dan ke Asia Barat atau Timur Tengah. Jadi, tambang emas Loulo-Gounkoto pun termasuk tambang emas tertua di dunia yang masih beroperasi. 11. South Deep, Afrika Selatan South Deep merupakan tambang emas yang juga terletak di Witwatersrand, Afrika Selatan. Namun, wilayahnya berada diluar lengkungan emas kota Johannesburg dan Welkom. Tepatnya berada di 45 km barat daya Johannesburg. South Deep termasuk tambang tertua dan terdalam di dunia, dengan kedalaman tambang hingga km di bawah permukaan. Mulai beroperasi sejak 1961, dulu tambang ini dikenal dengan nama Western Areas Gold Mine hingga tahun 2000. Gold Fields menjadi pemilik dan operator tambang emas South Deep sampai tahun 2006. Tambang emas ini pun terbagi menjadi dua sistem operasi yang dikenal sebagai Kompleks Poros Selatan dan Kompleks Poros Kembar. Cadangan mineral yang dikelola di South Deep per Desember 2018 mencapai 32,8 juta ons. Dengan banyaknya emas yang terkandung, umur tambang South Deep diharapkan diperpanjang hingga 2092 mendatang. 12. Norte Abierto, Chili Wilayah Amerika Selatan juga memiliki tambang emas besar, tepatnya di kawasan Atacama, Chili. Barrick Gold dan Newmont Goldcorp merupakan perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan tambang di kawasan ini. Tambang emas Norte Abierto hingga kini belum beroperasi dan sedang mengembangkan lahan tambang terbuka. Tambang tersebut diperkirakan mengandung 23,2 juta ons cadangan emas dan terbukti per Desember 2018. Dua endapan bernama Cerro Casale dan Caspiche yang terletak pada jarak 12 km dari satu sama lain, di dalam Sabuk Emas Maricunga di Chili Utara, akan ditambang sebagai bagian dari proyek tersebut. Kesimpulan Itulah beberapa tambang emas terbesar di dunia. Beberapa di antaranya merupakan tambang tua berusia ratusan tahun yang masih beroperasi hingga saat ini. Meskipun hasil produksinya tidak prima seperti dulu. Kini mulai banyak ditemukan tambang emas besar baru lainnya. Salah satu yang tengah digarap adalah Tambang Norte Abierto di Chili. Bahkan, di Kongo pun sempat gempar dengan adanya penemuan gunung emas di Desa Luhihi pada Februari 2021. Melansir laman BBC, Gunung Emas Luhihi mengandung sekitar 60-90 persen emas di dalamnya. Tingginya kandungan emas di sana, membuat emas sangat mudah didapat hanya dengan mencelupkan tanah dari gunung tersebut ke dalam air. Di Indonesia sendiri, yang menjadi tambang tertua dan terbesar di dunia, yaitu Tambang Emas Grasberg, Papua. Tak hanya di Kongo, Indonesia juga menemukan tambang emas baru di daerah Dompu, Nusa Tenggara Barat dan sedang digarap oleh PT Aneka Tambang Tbk sejak 2021. Menarik sekali ya, Grameds. Akankah Indonesia punya tambang emas lainnya yang masuk ke daftar tambang emas terbesar di dunia? Penulis Indah Utami BACA JUGA 10 Pulau Terbesar di Dunia yang Perlu Kamu Ketahui 10 Negara Terbesar di Dunia Berdasarkan Luas Wilayahnya 10+ Pulau Terluas di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia 10 Danau Terbesar di Dunia 10 Kota Terindah di Dunia yang Wajib Dikunjungi ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
10 Tambang Emas Terbesar di Dunia 2021 A Font Kecil A Font Sedang A Font Besar Emas menjadi salah satu komoditas bernilai tinggi dan selalu dicari di seluruh dunia. Maka dari itu, kekayaan berupa tambang emas menjadi aset berharga bagi suatu negara. Kendati demikian, tidak semua negara memiliki tempat untuk menambang emas. Hanya beberapa negara yang tercatat mempunyai tambang emas dan bahkan memiliki tambang emas yang terbesar di dunia. Mengutip data dari S&P Global Market Intelligence, berikut 10 tambang emas dengan produksi terbesar di dunia tahun 2021 Nevada Gold Mines Amerika Serikat 3,31 juta ons Muruntau Uzbekistan 2,99 juta ons Grasberg Indonesia 1,37 juta ons Olimpiada Rusia 1,18 juta ons Pueblo Viejo Republik Dominika 814 ribu ons Kibali Kongo 812 ribu ons Cadia Australia 764,8 ribu ons Lihir Papua Nugini 737 ribu ons Canadian Malartic Kanada 714,7 ribu ons Boddington Australia 696 ribu ons Tambang emas terbesar di dunia adalah Nevada Gold Mines yang terletak di Amerika Serikat. Tambang ini mampu memproduksi emas mencapai 3,31 juta ons pada 2021. Tambah emas Muruntau di Uzbekistan menempati posisi kedua sebagai tambang emas terbesar dengan produksi 2,99 juta ons pada tahun lalu. Selanjutnya, di posisi ketiga ada tambang emas yang terletak di Indonesia. Tambang emas Grasberg yang terletak di Papua ini mampu memproduksi 1,37 juta ons. Grasberg bukan hanya menjadi tambang emas terbesar ketiga, tetapi juga salah satu tambang tembaga terbesar di dunia. Adapun, total produksi dari 10 tambang emas terbesar tersebut menyumbang sekitar 13 juta ons atau setara dengan 12% dari produksi emas global pada tahun 2021. Baca Juga Realisasi Penjualan Emas Lesu, Turun 27,5% pada 2021
Total produksi emas di dunia diestimasikan telah mencapai angka ton sepanjang tahun 2021. Kira-kira tambang emas mana saja yang menyumbang total produksi emas terbesar di dunia? Sebuah laporan yang dirilis oleh S&P Global Market Intelligence mengungkapkan bahwa 10 daerah tambang emas dengan jumlah produksi terbesar di dunia berasal dari 9 negara yang berbeda di Amerika Utara, Oseania, Afrika, dan Asia. Jika ditotal, 10 tambang emas terbesar ini sanggup memproduksi emas hingga 13 juta ons. Angka ini memenuhi 12 persen total produksi emas di seluruh dunia pada tahun 2021. Indonesia pun berhasil masuk sebagai salah satu negara dengan tambang emas terbesar di dunia. Berikut merupakan daftar 7 dari 10 tambang emas terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksi emas pada tahun 2021. 7 tambang emas terbesar di dunia berdasarkan total produksi emas tahun 2021 Angelia/GoodStats 1. Nevada Gold Mines, Amerika Serikat Puncak klasemen tambang emas terbesar di dunia diduduki oleh Nevada Gold Mines dengan total produksi ons emas sepanjang tahun 2021. Adapun angka ini mencakup 2,9 persen total produksi emas di seluruh dunia. Tambang emas asal Amerika Serikat ini merupakan hasil kerja sama dari 2 produsen tambang emas terbesar di dunia yakni Barrick Gold dan Newmont Corporation. Newmont merupakan perusahaan dengan total produksi emas terbesar di seluruh dunia pada tahun 2021 mencapai lebih dari 5,9 juta ons pada seluruh proyek tambang emas yang dimilikinya. Sementara itu, Barrick menduduki posisi ke-2 produsen emas terbesar di dunia dengan perkiraan total produksi emas mencapai 4,4 juta ons pada tahun 2021. 2. Muruntau, Uzbekistan Tambang emas asal Uzbekistan, Muruntau menempati posisi ke-2 dengan total ons produksi emas pada tahun 2021. Jumlah ini memenuhi 2,6 persen total produksi emas secara global. Pertambangan emas milik negara ini merupakan salah satu operasi tambang terbuka yang terdalam di dunia. Muruntau sendiri memproduksi lebih dari 80 persen total produksi emas di Uzbekistan. 3. Grasberg, Indonesia Indonesia lewat tambang emas Grasberg menduduki posisi ke-3 dengan total produksi ons emas sepanjang tahun 2021. Angka ini mencakup 1,2 persen total produksi emas di seluruh dunia. Tambang emas ini merupakan bagian dari perusahaan Freeport-McMoran yang dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia di Papua. Sejak tahun 1990, Grasberg telah memproduksi lebih dari 53 juta ons emas, menjadikannya salah satu tambang emas dengan deposit paling bernilai sepanjang masa. 4. Olimpiada, Rusia Sementara itu, tambang emas Olimpiada yang terletak di Rusia menempati posisi ke-4 dengan total produksi emas sebesar ons. Raihan ini mencakup 1 persen dari total produksi emas secara global pada tahun 2021. Olimpiada dimiliki oleh produsen emas raksasa di Rusia yakni Polyus yang saat ini menyimpan sekitar 26 juta ons cadangan emas. Polyus baru-baru ini juga dianugerahi sebagai tambang terbesar berdasarkan jumlah cadangan emas. 5. Pueblo Viejo, Republik Dominika Posisi ke-5 tambang emas terbesar di dunia diraih oleh Pueblo Viejo yang terletak di Republik Dominika. Adapun tambang emas ini memproduksi ons emas sepanjang tahun 2021, menyumbang 0,7 persen total produksi emas di seluruh dunia. Pueblo Viejo merupakan proyek tambang emas lainnya yang dimiliki oleh perusahaan Barrick dan Newmont. 6. Kibali, Republik Demokratik Kongo Tambang emas Kibali berada di posisi ke-6 dengan total ons produksi emas. Raihan ini juga berkontribusi menyumbang 0,7 persen total produksi emas di seluruh dunia pada tahun 2021. Terletak di Republik Demokratik Kongo, tambang emas ini dimiliki oleh Barrick bersama dengan AngloGold Ashanti dan dioperasikan secara resmi oleh Barrick. 7. Cadia, Australia Sementara itu, Cadia berhasil menduduki posisi ke-7 tambang emas terbesar di dunia pada tahun 2021 dengan total produksi emas sebesar ons. Angka ini kembali menyumbang total 0,7 persen produksi emas secara global. Tambang emas ini berlokasi di Australia, dimiliki serta dioperasikan oleh Newcrest Mining Ltd. Sementara itu, secara berurutan posisi ke-8 hingga ke-10 tambang emas terbesar di dunia sepanjang tahun 2021 diraih oleh Lihir di Papua Nugini dengan total ons produksi emas, diikuti Canadian Malartic asal Kanada di posisi ke-9 dengan ons produksi emas. Terakhir, tambang emas Boddington asal Australia berhasil meraih posisi ke-10 dengan total produksi emas sebesar ons. Ketiga tambang emas ini masing-masing berkontribusi sebesar 0,6 persen terhadap total produksi emas secara global pada tahun 2021.
alat tambang terbesar di dunia